|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : Putrajaya
JAKARTA - Kondisi pasar mobil bekas sepanjang tahun 2025 disebut berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Para pedagang menilai, penurunan penjualan tahun ini bahkan lebih parah dibandingkan periode pandemi Covid-19.
Sejumlah pelaku usaha menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi melemahnya pasar, mulai dari turunnya daya beli masyarakat, situasi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, hingga hadirnya banyak model mobil baru asal China—terutama kendaraan listrik—yang ditawarkan dengan harga lebih kompetitif.
Andi, pemilik showroom Jordy Motor di MGK Kemayoran, menyebut tahun ini sebagai salah satu periode tersulit dalam bisnis penjualan mobil bekas.
Bupati Siak Tolak Pembelian Mobil Dinas, Afni: Saya Malu Ditengah Utang Banyak
Di Tengah Seruan Gencatan Senjata di PBB, AS Justru Siapkan Penjualan Senjata Raksasa ke Israel
“Sepanjang tahun ini, kondisi benar-benar berat. Harga mobil bekas bukan hanya turun sekali, tapi berkali-kali. Penjualan pun tidak banyak. Kalau dibanding masa Covid-19, sekarang malah lebih buruk,” ujar Andi saat ditemui Kompas.com, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, penurunan ini terjadi karena sejumlah faktor saling berkaitan. “Daya beli sedang turun, ekonomi juga belum stabil. Lalu muncul mobil-mobil China dan EV baru yang harganya makin murah, tentu memengaruhi pasar,” jelasnya.