PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Kabupaten Kuansing tidak hanya memiliki Pacu Jalur, tapi juga menyimpan harta karun tujuan wisata yang cantik dan unik-unik, baik alam, dan budaya. Keindahan alam Air Terjun Tujuh Tingkat. Terletak di Kecamatan Hulu Kuantan 37 Km dari Teluk Kuantan. Air Terjun Guruh Gemurai yang terletak sekitar 25 Km dari Teluk Kuantan.Eko wisata Bukit Rimbang Baling serta Danau Masjid Koto Kari. Wisata alam ini semakin melengkapi pesona wisata Kuantan Singingi di mata dunia.
Bagi wisatawan, Festival Lomba Pacu Jalur yang digelar di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi menawarkan lebih dari sekadar perlombaan. Pengunjung bisa menikmati beragam kuliner lokal, membeli kerajinan tangan dan menyaksikan beragam kuliner lokal, dan menyaksikan berbagai pertunjukan budaya. Karena pacu jalur tidak hanya memperkuat ikatan sosial tetapi menjadi magnet bagi UKM tempatan dalam meningkatkan ekonomi dengan mendatangkan wisatawan dan menciptakan peluang usaha bagi penduduk setempat.
"Melalui ivent pacu jalur ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kuansing. Tahun lalu, diketahui perputaran uang pada saat iven Nasional pacu jalur mencapai 94 Miliar. Tahun 2024 ini, kita akan berusaha mendatangkan lebih banyak orang lagi, agar mereka menginap dan memenuhi penginapan yang ada di Kuansing. Selain itu, mereka akan berbelanja saat ivent pacu jalur dan menghabiskan uangnya di Kuansing," Bupati Kuansing, Suhardiman Amby saat menerima puluhan peserta Ekspedisi Jalur Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Riau di Kuansing.
Kayu Jalur Semakin Krisis
Dibalik festival itu, setiap kecamatan yang menurunkan tim nya telah menyiapkan timnya berbulan-bulan untuk mengasah ketrampilan dan menguji kekuatan. Selain itu, sebuah tradisi yang tak bisa dipisahkan, yaitu pengadaan jalur yang dikenal dengan Tradisi maelo jalur. Maelo jalur,yaitu menarik kayu berukuran jumbo dari hutan dengan kondisi utuh. Kayu gelondongan itu selanjutnya dibawa menuju ke perkampungan. Di kampung, kayu mulai diolah menjadi perahu ukuran jumbo yang oleh masyarakat disebut 'jalur'.