POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Kuansing

Pacu Jalur Kuansing, Menyusuri Arus Sejarah Abad ke-17 hingga Mendunia:

Semakin Menawan, Warisan Budaya Menarik Cuan

Sabtu, 6 Juli 2024 | 09:52:03 WIB
Editor : Rinalti Oesman | Penulis : Deslina
 Semakin Menawan, Warisan Budaya Menarik Cuan
Ilustrasi: Pacu jalur Kabupaten Kuantan Singingi, s warisan budaya, mengabungkan kekuatan fisik dan semangat gotong royong. (Foto: Adlis Pitrajaya/PE) 

"Kabupaten Kuantan Singingi berada pada wilayah perbatasan 3 Provinsi, yaitu Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Barat, dan sarana jalan nya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat," ungkap Suhardiman.

Kerusakan ruas jalan tersebut diduga disebabkan minimnya drainase yang dibangun di beberapa titik di tepi jalan nasional, sehingga apabila tiba musim hujan jalan tersebut selalu tergenang air. Ditambah lagi kendaraan yang melintas kebanyakan melebihi kapasitas angkutan atau Over Dimensi Overload (ODOL) seperti batu bara dan CPO menambah parah kerusakan jalan nasional. Beberapa titik ruas jalan yang mulai rusak parah dari Teluk Kuantan - Kiliran Jao berada di Desa Kampung Baru, Kecamatan Gunung Toar. 

Ada tiga titik didaerah yang sering mengalami langanan kerusakan dengan kondisi jalan berlobang,di daerah Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, di daerah Toar. Di jembatan di Desa Bukit Pedusunan dan depan BRI Lubuk Jambi.

Baca :

Selain pembenahan sarana itu, diakui Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, Drs Azhar,MM ada berbagai tantangan yang harus dihadapi,seperti modernisasi dan perubahan iklim. Pacu jalur terus bertahan dan beradaptasi. Upaya pelestarian dan promosi terus dilakukan agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang, salah satunya  upaya Komunikasi Pariwisata yang dimiliki oleh warga Kuansing sendiri.

" Ketika seseorang melakukan kegiatan pariwisata, maka seseorang tersebut berarti melakukan perjalanan untuk mengunjungi beragam tempat destinasi dan bertemu dengan beragam orang lainnya. Ketika itu terjadi, maka saat itu pula berlangsung proses komunikasi antara pengunjung dengan penduduk sekitar. Melalui komunikasi yang terjadi tersebut, masing-masing dari pihak belajar tentang kebudayaan dan menghargai antar sesama. Interaksi antara wisatawan dengan penduduk lokal ini bisa terjadi dalam beragam bentuk, di mulai dari saling berbincang sampai pada transaksi jual.Akan aneh, kalau wisatawan bertanya pada penduduk tempatan, mereka tidak tahu," jelas Azhar.


Pilihan Editor
Berita Lainnya
politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB