POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Wajah

Hasan Nasbi, Konsultan Istana yang Memilih 'Keluar' dari Istana

Kamis, 1 Mei 2025 | 00:16:41 WIB
Editor : Rea | Penulis : Adlis Pitrajaya
Hasan Nasbi, Konsultan Istana yang Memilih 'Keluar' dari Istana
Hasan Nasbi, tokoh kelahiran Bukittinggi dan menempuh pendidikan dasar dan menengah di Kampuang Nan Limo, Kubang Putiah, Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (Foto: Int)

Setelah lulus, ia sempat menjajal dunia jurnalistik dan bergabung dengan harian Kompas. Namun gairahnya lebih besar di dunia riset politik. Tahun 2006, ia mendirikan Cyrus Network, lembaga survei yang kemudian memainkan peran penting dalam peta politik nasional. Dari kantor kecil itu, berbagai peta elektoral disusun, membantu tokoh-tokoh politik memetakan peluang dan mengambil keputusan.

Nama Hasan mulai dikenal luas saat mendampingi Joko Widodo, yang kala itu masih menjabat Wali Kota Surakarta, untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Ia adalah salah satu pihak yang mendorong Jokowi agar bersedia mencalonkan diri, dengan menyodorkan data yang menunjukkan peluang kemenangan cukup terbuka. Di pilkada itu, Hasan dipercaya sebagai Koordinator Relawan. Peran strategisnya tak terlihat oleh publik, tapi sangat dirasakan oleh orang-orang di dalam tim.

"Tantangan terbesar dalam politik adalah memetakan peluang, terutama dalam hal yang melibatkan opini publik. Saya percaya, data yang valid bisa membuat keputusan yang lebih rasional," ujar Hasan, mengenang masa-masa awal perjalanan karir politik Jokowi.

Baca :

Sejak saat itu, Hasan kerap berada di belakang berbagai manuver politik yang berkaitan dengan lingkaran kekuasaan. Ia juga terlibat dalam gerakan relawan Teman Ahok, bahkan disebut-sebut sebagai penyumbang dana terbesar bagi komunitas itu. Beberapa komentarnya juga pernah memicu perdebatan, seperti saat ia secara terbuka meragukan pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden. Bagi sebagian pihak, pernyataannya dianggap terlalu berani. Tapi bagi Hasan, itu bagian dari kalkulasi politik.

Agustus 2024, Hasan mencapai posisi strategis dalam struktur negara. Ia diangkat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo. Posisi itu tetap diembannya ketika pemerintahan berganti ke tangan Prabowo Subianto. Namun masa jabatannya tak panjang. Pada April 2025, ia mengundurkan diri. Dalam pernyataan tertulisnya, ia hanya menyebut alasan normatif: ada hal-hal di luar kapasitas yang bisa ia tangani. Tidak ada polemik, tidak pula konferensi pers. Hasan mundur seperti cara ia bekerja—senyap dan tak banyak bicara.


Pilihan Editor
Berita Lainnya
pasar
Nilai Tukar Rupiah Tertekan ke Rp16.636
Kamis, 30 Oktober 2025 | 18:49:53 WIB
pekanbaru
Pasca Penyerangan Gajah pada Bocah,BBKSDA Riau Turunkan Tim Mitigasi
Kamis, 30 Oktober 2025 | 18:24:00 WIB
nusantara
Pemerintah-DPR Sepakat Turunkan Biaya Haji Sebesar Rp2 Juta 
Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:35:00 WIB
pekanbaru
Subuh Mencekam, Gajah Liar Masuk Pemukiman Serang Anak 8 Tahun 
Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:35:00 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
1
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB