PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU- PT Bumi Siak Pusako (BSP) menetapkan lima prioritas kerja utama dalam upaya mempertahankan produksi minyak mentah di tengah tekanan operasional dan dinamika industri migas global. Fokus ini diarahkan untuk menjaga tingkat produksi harian pada kisaran 7.500 hingga 8.000 barel per hari serta memastikan keberlanjutan operasional dan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional.
Plt Direktur Utama PT BSP, Raihan ST. MT., dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin malam (29/9/2025), mengatakan bahwa strategi tersebut dijalankan secara bertahap dengan mengedepankan efisiensi dan inovasi teknologi.
Stabilitas Produksi
BSP berkomitmen menjaga stabilitas produksi melalui pemeliharaan fasilitas dan optimalisasi kerja sumuran. Selain itu, perusahaan juga terus mengembangkan penerapan teknologi tepat guna untuk menjaga kinerja lapangan migas tetap maksimal.
“Di tengah berbagai tantangan, kami tetap berkomitmen menjaga produksi pada level optimal agar perusahaan tetap bertahan dan mampu berkontribusi terhadap energi nasional,” ujar Raihan.
Efisiensi Operasional
Di tengah volatilitas harga minyak dunia dan tantangan ekonomi global, BSP menerapkan efisiensi anggaran secara menyeluruh. Upaya ini ditujukan agar operasional tetap berlanjut secara berkelanjutan, termasuk dalam masa transisi menuju sistem transportasi migas yang lebih andal.
“Efisiensi dilakukan tanpa mengorbankan aspek keselamatan operasi maupun perlindungan lingkungan,” katanya.
Pembangunan Pipa Baru
Kondisi pipa distribusi minyak yang telah menua mendorong BSP untuk mempercepat rencana pembangunan jaringan pipa baru. Selama proses pembangunan berlangsung, BSP menggunakan metode transportasi alternatif seperti trucking, barging, dan floating storage and offloading (FSO) untuk menjaga kelancaran distribusi.
“Meski biaya metode sementara ini lebih tinggi, secara keseluruhan masih dinilai ekonomis dan merupakan pilihan terbaik saat ini,” ujar Raihan.
Pembangunan pipa baru akan dimulai dengan tahapan feasibility study (FS) dan front end engineering design (FEED) sebagai bagian dari solusi jangka panjang perusahaan.
Komitmen Investasi dan Produksi
BSP juga menegaskan komitmennya terhadap program kerja pasti (KKP), termasuk kegiatan survei seismik, pengeboran eksplorasi, dan pelaksanaan program enhanced oil recovery (EOR). Namun, sebagian aktivitas tertunda karena alokasi anggaran dialihkan untuk mendukung kebutuhan transportasi minyak saat ini.
“Manajemen tengah menjajaki skema pembiayaan alternatif yang memungkinkan pembagian risiko, khususnya untuk program eksplorasi dan EOR yang bersifat high risk,” jelas Raihan.
Restrukturisasi Organisasi
Sebagai langkah penyesuaian terhadap tantangan industri yang terus berubah, BSP juga melakukan kajian internal untuk restrukturisasi organisasi. Langkah ini diambil guna menciptakan struktur perusahaan yang lebih ramping, efisien, dan adaptif.
“Restrukturisasi dibutuhkan agar BSP dapat tetap kompetitif dan mampu memancang tapak, mengangkat marwah,” ujar Raihan.
Secara terpisah, Bupati Siak, Afni Zulkifli, menaruh harapan besar pada PT BSP yang sejak awal berdirinya menjadi kebanggaan daerah. Ia menyebutkan langkah-langkah pembenahan yang tengah dilakukan adalah bagian dari proses kebangkitan perusahaan.
“BSP akan reborn dan kembali memberikan kontribusi maksimal bagi PAD dan kemaslahatan rakyat. Pemulihan butuh waktu, tapi kita berada di jalur yang benar,” kata Afni.
Menurut bupati perempuan pertama di Siak itu, keberhasilan BSP tidak hanya dilihat dari produksi migas, tetapi sejauh mana dampaknya dirasakan masyarakat, mulai dari peningkatan dana pembangunan, pembukaan lapangan kerja, hingga keberlanjutan energi di daerah.
Sebagai satu-satunya operator Blok CPP, PT BSP memiliki posisi strategis dalam menjaga ketahanan energi daerah. Dengan saham mayoritas dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak (72,29 persen), BSP bukan sekadar entitas bisnis, tapi juga simbol kedaulatan ekonomi daerah.
Dalam beberapa bulan terakhir, BSP telah menjalani restrukturisasi menyeluruh, termasuk pergantian jajaran direksi dan komisaris melalui RUPS-Luar Biasa. Langkah ini dimaksudkan untuk menyegarkan arah kepemimpinan dan memulihkan performa perusahaan.
“Kami paham masyarakat menanti BSP kembali berkontribusi nyata. Kami sedang berbenah, dan kami berkomitmen agar manfaat dari migas ini bisa kembali masuk ke rumah-rumah masyarakat dalam bentuk pembangunan yang nyata,” ujar Afni.
Melalui lima program prioritas, BSP ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya pada perbaikan internal, tetapi juga menjawab harapan masyarakat, bahwa perusahaan milik daerah ini tetap berpihak pada rakyat. *