POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Nusantara

Presiden Diminta Ganti Listyo Sigit Prabowo

Desak Reformasi Polri, Pengamat Soroti Peran Penegakan Hukum yang Timpang

Sabtu, 8 Maret 2025 | 16:37:08 WIB

Editor : Adlis Pitrajaya | Penulis : Rizky Suryarandika

Desak Reformasi Polri, Pengamat Soroti Peran Penegakan Hukum yang Timpang
Ilustrasi: Operasi anggota polisi Lalulintas

JAKARTA -  Presiden Prabowo Subianto didorong untuk memberhentikan Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya sebagai Kapolri. Hal ini dipicu oleh anggapan bahwa Polri saat ini lebih banyak terlibat dalam politik daripada menjalankan tugas utama dalam penegakan hukum.

Pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, menyampaikan usulan tersebut dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum) bertajuk "Urgensi Reformasi Polri" di Jakarta pada Jumat (7/3/2025) malam.

Ray menilai Listyo Sigit lebih menonjol dalam aspek politik dibandingkan perannya sebagai pimpinan institusi penegak hukum. Ia menyoroti bagaimana di bawah kepemimpinan Listyo, Polri semakin aktif dalam politik praktis.

Baca :

"Pak Listyo ini sepertinya lebih berbakat sebagai politisi daripada sebagai aparat penegak hukum. Karena itu, saya berharap Presiden segera membebaskannya dari tugas sebagai Kapolri agar bisa menyalurkan bakat politiknya sepenuhnya," ujar Ray.

Menurut Ray, Listyo Sigit memiliki kemampuan dalam memainkan isu-isu politik. Ia mencontohkan bahwa Polri lebih banyak terlibat dalam mendukung program pemerintah daripada memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sebagai contoh, Polri ikut serta dalam Program Makan Bergizi Gratis serta turut memantau bursa saham, sesuatu yang di luar tugas dan fungsinya sebagai institusi keamanan.

Baca :

Ray bahkan menyarankan agar Listyo bergabung dalam partai politik yang tengah digagas oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Listyo bisa mendirikan partai bersama Pak Jokowi. Pak Jokowi sebagai ketua umum, dan Pak Listyo sebagai sekretaris jenderal. Itu akan sangat cocok," ucap Ray.

Ray juga mengaku sudah lama mendorong evaluasi terhadap kepemimpinan Listyo Sigit sebagai Kapolri, tetapi menduga bahwa kedekatannya dengan Jokowi membuat posisinya tetap aman.

Baca :

"Pak Kapolri ini sepertinya menjadi semacam titik temu antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Ini tentu merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Amnesty International, Usman Hamid, mengungkapkan bahwa desakan untuk pergantian Kapolri telah muncul sejak Agustus 2024.

Menurutnya, Amnesty International telah merilis laporan resmi mengenai tindakan represif oknum Polri terhadap warga sipil dan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa pola kekerasan yang terjadi bukan hanya tindakan individu, melainkan melibatkan institusi secara keseluruhan.

Baca :

"Kami melihat bahwa tindakan berlebihan dari kepolisian bukan hanya dilakukan secara individu, melainkan sudah menjadi pola institusional. Dalam hal ini, tanggung jawab tertinggi ada pada Kapolri," kata Usman.

Amnesty International telah mendesak DPR untuk menggunakan hak angket atau mekanisme lain guna menyelidiki pertanggungjawaban Kapolri. Namun, hingga kini DPR dinilai belum menunjukkan langkah nyata ke arah tersebut.

"Sayangnya, DPR belum optimal dalam menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan, sehingga belum ada koreksi yang signifikan terhadap Polri," tegas Usman.

Baca :

Di sisi lain, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, berpandangan bahwa setiap Kapolri pasti memiliki tantangan dan prestasi masing-masing. Ia menyebut bahwa di bawah kepemimpinan Listyo Sigit, Polri tetap menunjukkan kinerja positif, salah satunya dengan pembentukan Direktorat Perlindungan Anak dan Perempuan.

Mantan Komisioner Komnas HAM itu menegaskan bahwa permasalahan di tubuh Polri bukan hanya terkait individu tertentu, melainkan lebih luas menyangkut aspek struktural dan kultural, termasuk reformasi pendidikan serta peningkatan sumber daya manusia di institusi tersebut.

"Pergantian Kapolri sebaiknya terjadi secara alami seperti sebelumnya. Setiap pimpinan Polri tentu memiliki rekam jejak yang beragam, baik prestasi maupun tantangan. Oleh karena itu, perubahan kepemimpinan diharapkan tetap berjalan secara natural," ujar Anam. *

Baca :

Sumber: Republika.co.id


Pilihan Editor
Berita Lainnya
siak
Puluhan Truk dari Siak Bertolak untuk Korban Bencana Sumatera
Kamis, 11 Desember 2025 | 23:25:00 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB