PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU – Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) membutuhkan pendekatan yang menyentuh akar persoalan, terutama di bidang pendidikan dan infrastruktur. Hal itu disampaikan Sosiolog sekaligus mantan Rektor Universitas Riau (UNRI), Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, M.S., yang mendorong pemerintah daerah untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembenahan infrastruktur penunjang.
Dalam pandangannya, perhatian serius harus diberikan kepada anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ia mengusulkan alokasi minimal 40 persen dari kuota penerimaan siswa baru, khususnya di bidang kesehatan seperti kedokteran, keperawatan, dan kedokteran gigi, diperuntukkan bagi putra-putri daerah tersebut.
“Anak-anak bertalenta dari kampung terpencil harus diberi akses beasiswa hasil kolaborasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Rokan Hilir,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Menurutnya, banyak tenaga kesehatan yang dikirim ke wilayah 3T justru tidak betah dan memilih kembali ke kota sebelum masa tugas berakhir. Sebaliknya, jika anak-anak dari daerah tersebut disekolahkan dan kembali mengabdi, mereka akan lebih siap dan bertahan lama di kampung halamannya.
Untuk menjamin keberlanjutan program, Prof Ashaluddin menyarankan adanya ikatan dinas bagi para penerima beasiswa. Skema ini dinilai efektif untuk menjawab kekurangan tenaga medis di berbagai puskesmas yang fasilitasnya sudah memadai, namun kekurangan tenaga profesional.