PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Dukungan terhadap Palestina atau Kepentingan Sendiri?
Kini dunia berada di persimpangan sejarah. Di satu sisi, gelombang dukungan terhadap kemerdekaan Palestina menguat. Negara-negara seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, dan beberapa negara Amerika Latin telah secara terbuka mendukung kemerdekaan Palestina. Gerakan boikot terhadap produk-produk Israel juga makin meluas.
Namun di sisi lain, negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia masih setengah hati. Meski publiknya mulai bersuara, keputusan politik mereka tetap diliputi oleh kalkulasi jangka panjang, lobi senjata, dan kepentingan ekonomi.
Dunia tidak sedang membicarakan Palestina semata. Dunia sedang berbicara soal siapa yang punya hak menentukan nasib manusia: rakyat yang dijajah atau kekuatan yang bersenjata.
Dalam situasi seperti ini, diam adalah bentuk keberpihakan. Ketika dunia gagal bersuara, atau sekadar bersuara tanpa tindakan, maka kekejaman akan menang dengan mudah. Israel tak akan berhenti karena dikecam — ia hanya akan berhenti ketika ditekan dengan nyata.
Dan hingga hari ini, tekanan itu belum datang. Dunia hanya menonton. Palestina masih berdarah. *