POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR
Home Wajah

"Riza Chalid: Raja Minyak yang Kini Jadi Buronan Negara"

Minggu, 27 Juli 2025 | 23:42:46 WIB
Editor : Rea | Penulis : Pitrajaya
"Riza Chalid: Raja Minyak yang Kini Jadi Buronan Negara"
Mohammad Riza Chalid

PEKANBARU - Namanya tidak kerap tampil di panggung publik, tapi pengaruhnya mengalir di jantung industri migas Indonesia selama puluhan tahun. Mohammad Riza Chalid, pria kelahiran 1960 dari keluarga keturunan Arab-Indonesia, selama ini dikenal sebagai tokoh kunci di balik jaringan bisnis minyak yang rumit, senyap, dan penuh teka-teki. Kini, pengusaha yang pernah dijuluki Gasoline Godfather itu resmi menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak dan produk kilang Pertamina, dengan nilai kerugian negara yang disebut mencapai ratusan triliun rupiah.

Nama Riza Chalid mulai mencuat ke permukaan sejak masa kejayaan Petral—anak usaha Pertamina yang berbasis di Singapura—yang menjadi tulang punggung pengadaan minyak mentah dan produk BBM untuk kebutuhan domestik. Di balik berbagai transaksi besar yang dijalankan Petral, sejumlah perusahaan seperti Global Energy Resources, Supreme Energy, Straits Oil, hingga Cosmic Petroleum disebut sebagai rekanan tetap. Tak sedikit yang menyebut, entitas-entitas ini dikendalikan langsung oleh Riza.

Namun perannya tidak berhenti di sana. Dalam perkara yang menyeretnya sebagai tersangka, Kejaksaan Agung mengungkap bahwa Riza adalah beneficial owner dari PT Orbit Terminal Merak (OTM), perusahaan yang diduga menjadi simpul dalam praktik korupsi penyewaan terminal BBM di Banten. Proyek penyewaan yang dinilai tidak diperlukan ini tetap disetujui oleh para petinggi Pertamina saat itu, meski kapasitas kilang eksisting dianggap mencukupi. Nilai kontraknya mencapai triliunan rupiah, dengan durasi jangka panjang dan harga yang dimanipulasi.

Baca :

Tak hanya itu, aktivitas di terminal tersebut diduga melibatkan praktik blending—pencampuran bahan bakar bersubsidi (RON 90) agar menyerupai BBM kualitas tinggi (RON 92), yang kemudian dijual dengan harga lebih tinggi. Anak Riza, Muhammad Kerry Andrianto Riza, juga disebut sebagai pemilik manfaat dari PT Navigator Khatulistiwa, entitas yang turut berperan dalam distribusi dan pengolahan BBM di lokasi yang sama.

Gurita Bisnis di Luar Migas

Meski dikenal sebagai tokoh minyak, Riza Chalid tidak hanya bermain di sektor energi. Ia pernah memiliki saham mayoritas di AirAsia Indonesia melalui PT Fersindo Nusaperkasa. Ia juga menjadi pendiri KidZania Jakarta—taman hiburan edukatif anak-anak yang berada di pusat bisnis SCBD—serta sekolah Islam bilingual bergengsi, Al Jabr Islamic School di Cilandak.

Jaringannya meluas ke sektor properti, ritel, dan minuman kemasan. Majalah GlobeAsia sempat mencatat Riza sebagai salah satu dari 150 orang terkaya di Indonesia pada 2015, dengan kekayaan ditaksir mencapai 415 juta dolar AS. Namun di balik kesuksesan finansial itu, bayang-bayang kontroversi terus membayangi langkah bisnisnya.

Jejak Skandal dan Kedekatan dengan Elite

Nama Riza Chalid pernah muncul dalam pusaran skandal nasional pada 2015, ketika rekaman pembicaraan antara Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, dengan petinggi PT Freeport Indonesia bocor ke publik. Dalam rekaman yang kemudian dikenal sebagai skandal "Papa Minta Saham", Riza disebut sebagai mediator yang mempertemukan para pihak. Meski tidak menjadi tersangka, keterlibatannya dalam pertemuan tersebut menguatkan kesan bahwa ia bukan sekadar pengusaha, melainkan memiliki akses langsung ke pusat-pusat kekuasaan.

Selama bertahun-tahun, Riza dijuluki sebagai “raja tanpa mahkota” dalam dunia energi Indonesia. Julukan itu tak lepas dari kemampuannya untuk berada di balik layar, mengatur distribusi energi nasional tanpa banyak diketahui publik. Dugaan kedekatannya dengan elit politik di masa lalu menambah panjang daftar spekulasi tentang kekuatan yang menopangnya.

DPO dan Upaya Melarikan Diri

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada Juli 2025, Riza Chalid tak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan. Hingga tiga kali ia mangkir dari jadwal penyidikan. Rumahnya di kawasan Kebayoran Baru sempat digeledah; petugas menyita dokumen, perangkat komputer, kamera CCTV, serta sejumlah uang tunai dalam mata uang rupiah dan dolar AS.

Kejaksaan menduga ia telah meninggalkan Indonesia sejak Februari 2025, dan hingga kini keberadaannya belum terdeteksi secara pasti. Otoritas menyatakan telah mengajukan pencegahan keluar negeri sejak 10 Juli 2025 dan menetapkannya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ada indikasi kuat bahwa ia kini berada di luar negeri, meski pemerintah Singapura membantah ada catatan masuk atas nama Riza.

Perjalanan bisnis dan hukum Riza Chalid menyisakan catatan panjang bagi negara. Dalam banyak hal, ia menjadi simbol dari bagaimana kekuasaan ekonomi dapat bertahan dalam senyap, jauh dari sorotan media, namun memiliki dampak besar terhadap kehidupan publik.

Dari meja rapat di Singapura hingga ruang penyidikan Kejaksaan, nama Riza Chalid akan selalu diingat sebagai figur kontroversial dalam sejarah industri energi Indonesia—seseorang yang pernah memegang kendali atas miliaran liter bahan bakar negara, dan kini dikejar oleh hukum yang berusaha menyeimbangkan sejarah. *


Pilihan Editor
Berita Lainnya
olahraga
Pastoor Sindir PSSI: Indonesia Masih Jauh dari Level Piala Dunia
Selasa, 21 Oktober 2025 | 19:59:56 WIB
pasar
Purbaya Bongkar 15 Pemda yang Paling Banyak Simpan Dana di Bank
Selasa, 21 Oktober 2025 | 11:38:58 WIB
Pasar
Wajah
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd Firdaus
Dipercaya Gubri Jabat Kadis PMD Riau, Ini Harapan Mhd...
Jumat, 19 September 2025 | 23:14:21 WIB
Artikel Popular
politikus
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu Revisi
Jazuli: Nilai Undang Undang Pemilu Perlu...
Jumat, 3 Januari 2025 | 16:30:00 WIB
Politik
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua Pihak
Bawaslu Kampar Berharap Lahir Kerjasama Kedua...
Rabu, 15 Oktober 2025 | 23:50:18 WIB
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Riau dan Gagalnya Mimpi Wisata
Senin, 5 Mei 2025 | 11:59:34 WIB
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Tradisi Unik yang Penuh Makna dan Keseruan
Minggu, 16 Maret 2025 | 10:04:32 WIB
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Bali Destinasi Wisata Nomor Satu di Asia-Pasifik
Kamis, 13 Maret 2025 | 11:56:04 WIB