|
PEKANBARUEXPRESS
|
![]() |
|||
| POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR | ||||
Editor : rea
JAKARTA – Menjelang akhir tahun 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap fakta mengejutkan: dana daerah senilai ratusan triliun rupiah masih “mengendap manis” di rekening bank milik pemerintah daerah.
“Pemerintah pusat sudah menyalurkan anggaran ke daerah dengan cepat. Sekarang giliran pemda memastikan uang itu benar-benar bekerja untuk rakyat,” tegas Purbaya saat menghadiri Rapat Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Senin (20/10).
Menurutnya, hingga akhir triwulan III 2025, realisasi belanja daerah berjalan lambat. Akibatnya, dana yang belum terserap mencapai Rp234 triliun. “Masalahnya bukan di ketersediaan uang, tapi di kecepatan eksekusi,” ujarnya.
Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai, 16.000 Pegawai Terancam Kehilangan Pekerjaan
Komnas HAM Bongkar Fakta Mengejutkan di Tesso Nilo di Riau
Purbaya meminta para kepala daerah hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera menggerakkan belanja produktif agar ekonomi lokal tetap berputar.
“Jangan biarkan uang tidur di bank. Uang harus kerja, harus bantu ekonomi daerah,” katanya menegaskan.
Ia juga mengingatkan pentingnya tata kelola yang bersih dan berintegritas. “Kepercayaan publik dan investor adalah modal utama. Sekali hilang, membangunnya butuh waktu lama,” tambahnya.
Prabowo Akan "Bongkar Ulang" Polri, Natalius Pigai Ungkap Langkah Mengejutkan
Polda Riau Bongkar Sindikat Beras Oplosan SPHP, 9 Ton Diamankan di Pekanbaru
Berikut 15 pemerintah daerah dengan simpanan dana terbesar per September 2025 versi Kementerian Keuangan:
Provinsi DKI Jakarta – Rp14,6 triliun
Provinsi Jawa Timur – Rp6,8 triliun
Kota Banjarbaru – Rp5,1 triliun
Provinsi Kalimantan Utara – Rp4,7 triliun
Provinsi Jawa Barat – Rp4,1 triliun
Kabupaten Bojonegoro – Rp3,6 triliun
Kabupaten Kutai Barat – Rp3,2 triliun
Provinsi Sumatera Utara – Rp3,1 triliun
Kabupaten Kepulauan Talaud – Rp2,6 triliun
Kabupaten Mimika – Rp2,4 triliun
Kabupaten Badung – Rp2,2 triliun
Kabupaten Tanah Bumbu – Rp2,11 triliun
Provinsi Bangka Belitung – Rp2,10 triliun
Provinsi Jawa Tengah – Rp1,9 triliun
Kabupaten Balangan – Rp1,8 triliun
Purbaya berharap daftar tersebut menjadi alarm bagi para kepala daerah untuk segera “membangunkan” uang yang masih tertidur. “Ekonomi tak akan bergerak kalau anggarannya cuma disimpan, bukan dijalankan,” tandasnya.